Mahkota Dewa, Tanaman Seribu Obat
Phaleria macrocarpa
Di dunia obat-obatan herbal, Mahkota Dewa bukan nama yang asing. Tumbuhan yang berasal dari negara tetangga, Papua Nugini ini memiliki banyak nama, antara lain: daun dewa, sambung nyawa, ngokilo, a makuto rojo, makuto ratu, makuta dewa (Jawa), simalakama (Melayu, Crown of God (bahasa Inggris). Sedangkan berdasarkan para ahli botani, nama latin tanaman ini adalah Phaleria macrocarpa yang diambil dari ukuran buahnya yang besar (macro=besar). Dalam perkembangan selanjutnya, anggota famili Thymelaeaceae ini banyak dibudidayakan oleh masyarakat di sekitar Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Mahkota dewa banyak dibudidayakan masyarakat sebagai tanaman peneduh atau sebagai tanaman hias di pekarangan. Termasuk tanaman yang mudah tumbuh karena tidak memerlukan banyak konsumsi air, pupuk serta perawatan dari hama dan mampu hidup di wilayah dengan ketinggian antara 10-1.200 meter dpl. Untuk mengembangbiakkan tumbuhan ini, biasanya menggunakan biji (generatif) dan cangkok. Tanaman ini dapat hidup lama, bahkan ada yang mencapai umur 20 tahun dengan diameter sampai 20 centimeter (cm).
Batang Mahkota Dewa
Tanaman perdu yang banyak dicari-cari orang karena khasiatnya ini memiliki batang bergetah dari kulit dan kayu. Apabila diraba, permukaan kulit kasar dengan warna kulit batang cokelat kehijauan, sedangkan batang cenderung berwarna putih. Sistem percabangannya simpodial dengan arah cabang miring ke atas
Daun Mahkota Dewa
Daun mahkota dewa berupa daun tunggal dengan letak berhadapan, memiliki bentuk lanset atau lonjong cenderung memanjang tidak terlalu lebar (langsing). Ujung daunnya berbentuk runcing dengan tepi daun rata dan permukaan daun licin tidak berbulu. Daun tanaman ini memiliki panjang daun sekitar 7 – 10 cm dan lebar daun 2 – 5 cm. Apabila dilihat dengan sekilas, penampakan daun tanaman ini mirip dengan daun jambu air mawar. Hanya saja daun mahkota dewa lebih ramping dan memiliki tekstur lebih jelasapabila dibandingkan dengan dun jambu tersebut.
Yang perlu diperhatikan, Air daun tanaman yang banyak tumbuh di pedesaan ini selain dapat menyebabkan kantuk juga dapat menyebabkan mabuk. Meskipun Efek mabuk yang ditimbulkan masih dalam tahap taraf normal, namun bisa terus berlanjut dalam jangka waktu yang agak lama.
Bunga Mahkota Dewa
Tanaman ini memiliki bunga yang tumbuh sepanjang tahun. Posisi bunga yang berwarna putih ini muncul di ketiak daun dan sepanjang batang dengan ukuran yang kecil menyerupai bunga cengkeh. Penampakan yang bisa membedakan dengan bunga lainnya antara lain: tangkai bunga pendek, mahkota bunga berbentul tabung berukuran kecil, berwarna putih, dan memiliki bau cukup harum.
Buah Mahkota Dewa
Buah tanaman ini tumbuh sepanjang batang utama hingga ke ranting-ranting tanaman. Buah berbentuk bulat dengan permukaan licin dan beralur terdiri atas kulit, daging, cangkang, dan biji. Buah mahkota dewa memiliki ukuran bervariasi, mulai dari sebesar bola pingpong dengan diameter 3 Cm hingga sebesar apel dengan diameter 6 Cm dan memiliki ketebalan kulit 0,1-0,5 mm.. Ketika masih muda, warna kulit buah hijau, setelah tua berwarna merah mengkilap, semakin tua warna kulit buah bertambah gelap. Daging buah berwarna putih, berserat, berair dan berasa sepat. Cangkang buah merupakan kulit dari biji dan terasa keras.
Buah yang banyak digunakan sebagai obat ini memiliki beberapa zat aktif seperti alkaloid yang bersifat detoksifikasi yaitu dapat menetralisir racun di dalam tubuh, saponin yang bermanfaat sebagai sumber anti bakteri dan anti virus sekaligus mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, mengurangi kadar gula dalam darah, mengurangi penggumpalan darah. Kandungan lainnya, flavonoid, melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, mengurangi kandungan kolesterol, serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah. Di samping itu, juga mengandung antiinflamasi (antiradang), berfungsi sebagai anti-oksidan, membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan.
Biji Mahkota Dewa
Buah tumbuhan unik ini memiliki biji yang berbentuk bulat lonjong berdiameter sekitar 1cm dan berwarna cokelat, bagian dalam berwarna putih. Biji dari mahkota dewa merupakan bagian yang paling beracun dan berbahaya. Racun dalam tanaman ini dapat menyebabkan mabuk, kejang, mulut bengkak, sariawan, dan bahkan sampai pingsan.
Manfaat Mahkota Dewa
- Bagian dari tanaman ini yang paling banyak memiliki manfaat adalah bagian daun dan buahnya. Hal ini karena kedua bagian ini kaya dengan kandungan alkaloid, saponin, polifenol dan flavonoid. Adapun manfaat tanaman ini antara lain:
- Meningkatkan sistem imunitas dan kekebalan tubuh
- Sebagai antivirus dan antibakteri
- Menangkal radikal bebas
- Meningkatkan kerja metabolisme tubuh
- Sifat analgesiknya mampu meredakan sakit kepala
- Mengobati penyakit flu dan batuk
- Menurunkan resiko dan mengobati penyakit tumor dan kanker.
- Meningkatkan vitalitas pada pria karena sifat afrodisiaknya.
- Mengeluarkan racun dan melancarkan sistem pencernaan
- Mengontrol dan menurunkan kolesterol jahat
- Membantu mencegah terjadinya pengentalan darah yang bisa memicu penggumpalan darah.
- Menurunkan dan mencegah risiko penyakit kardiovaskular, seperti jantung koroner dan stroke.
- Sifat anti histaminnya dapat mengatasi alergi seperti gatal, rhinitis, ruam, pembengkakan, memerah, hingga sulit bernapas.
- menurunkan gejala alergi
- Menyembuhkan infeksi dan gatal pada kulit
- Meredakan dan mengatasi asam urat dan nyeri sendi.
- Menyembuhkan penyakit diabetes dengan mengontrol kadar gula darah.
Klasifikasi Mahkota Dewa
Divisi : Spermathophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotylodeneae
Bangsa : Thymelaeaceae
Suku : Thymelaeceae
Marga : Phaleria
Spesies : Phaleria Macrocarpa Boerl atau Phaleria papuana Warb var.