Rabu, 06 November 2019

Kelor (Moringa oleifera)

 Kelor (Moringa oleifera)


Kelor (Moringa oleifera) merupakan tanaman yang banyak terdapat di Indonesia, meskipun sebenarnya berasal dari  kawasan barat pegunungan Himalaya dan India yang selanjutnya  menyebar hingga ke Benua Afrika dan Asia-Barat. Kelor memiliki banyak nama di berbagai tempat, antara lain: Murong (Aceh), merunggai (Melayu), kirol (Maluku),  malunggay (Filipina) dan masih banyak lagi yang lain. 
Tanaman Kelor tergolong tanaman tahunan yang biasanya tumbuh liar dan dapat tumbuh sangat cepat.  Tanaman ini bisa tumbuh  dengan baik di kawasan tropik yang lembap juga di daerah panas bahkan tanah kering, dengan ketinggian sampai dengan 700 mdpl. Di jawa, pohon yang banyak terdapat di kebun-kebun ini biasanya digunakan untuk pagar atau sebagai tempat merambat tanaman yang menjalar seperti sirih maupun lada. 


Batang Pohon Kelor

Batang KelorBatang pohon Kelor berupa batang berkayu (lignosus) yang mampu tumbuh dengan ketinggian 7-11 meter  dengan posisi  tegak. Batang tanaman ini berwarna putih kotor dengan dibungkus  kulit tipis yang memiliki permukaan kasar. 
Tanaman ini memiliki batang yang bercabang  simpodial namun  mudah patah/getas dengan arah cabang yang tegak atau sedikit miring menjadikan tanaman ini tumbuh lurus dan memanjang berbentuk bulat (Teres). Untuk pengembangbiakannya, bisa menggunakan batang (setek) yang ditanam di dalam tanah.


Daun Kelor
Ciri-ciri Daun  Kelor/ Moringa oleifera  yaitu memiliki daun majemuk menyirip ganjill rangkap tiga (imparipinnatus), dengan tata letak daun berseling yang terdiri dari ibu tangkai daun, anak tangkai Daun Kelordaun, rakhis, rakhila, dan rakhiolus. Daun ini memiliki tangkai daun ( Petiolus ) dan helaian daun berwarna hijau muda dan akan berwarna hijau gelap tua ketika sudah tua.
Bentuk daunnya bulat seperti telur (Ovatus) dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai, dimana dalam satu tangkai daun, ada banyak daun lainnya yang tersusun secara berselang – seling. Susunan tulang daunnya menyirip (Penninervis) pangkal daunnya membulat ( Rotundatus) ujung-ujung daunnya terbelah ( Retatus), tepi daun rata( Integer ), daging daun tipis lunak ( Herbaceus),serta permukaan daun yang berlilin ( Pruinosus).
Daun kelor mengandung gizi yang cukup baik, sehingga baik untuk dikonsumsi. Dalam daun tersebut terkandung vitamin C, Kalsium, Vitamin A, protein, potasium,  asam askorbat, phenolic, karotenoid dan juga mengandung fenol dalam jumlah yang banyak yang dikenal sebagai penangkal senyawa radikal bebas. Kandungan fenol dalam daun kelor segar sebesar 3,4% sedangkan pada daun kelor yang telah diekstrak sebesar 1,6%.


Bunga Kelor
Bunga Kelor berupa bunga majemuk berbatas dengan bangun bunga malai rata. Yang menjadikannya
Susunan bunga terdiri atas 2 tenda bunga, dimana di dalam satu tenda bunga terdapat 5 daun tenda yang saling berlekatan. Dalam bunga tersebut terdapat 5 benang sari berwarna kuning kecoklatan, bunga kelordan 1 putik serta 1 bakal buah.
Bunga kelor juga dapat dikonsumsi karena memiliki kandungan karbohidrat sebesar 58,08% sedikit lebih besar dari sumber karbohidrat yang sering kita jumpai seperti padi atau singkong.
Berbeda dengan bungan pohon lain, letak bunga berada pada ketiak daun atau disebut dengan bunga aksilaris. Bunganya yang keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak memiliki warna putih kekuning-kuningan dengan tudung pelepah bunganya berwarna hijau .



Buah Kelor atau Kelentang

Kelor apabila ditanam dalam kurun waktu 12 - 18 bulan, bisa menghasilkan buah yang  berbentuk buah kelorsegitiga memanjang sekitar 20 – 60 cm. Di beberapa tempat, buah kelor ini disebut dengan nama Kelentang. 
Kelentang memiliki warna hijau saat masih muda dan akan berubah warna menjadi cokelat ketika sudah matang. Buah kelor merupakan buah sejati tunggal yang masuk kedalam jenis polong- polongan. 



Biji Kelor
 Biji pohon kelor berwarna coklat kehitaman dan berbentuk bulat. Biji pohon kelor baru akan berbuah
biji kelorSelain mengandung minyak, biji kelor ternyata juga mengandung berbagai nutrisi dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh seperti vitamin A, C, B, magnesium, kalsium, protein, lemak, serat dan lainnya setelah berusia sekitar 12 – 18 bulan. Biji buah yang sudah  tua dan kering ternyata menyimpan kadar minyak (lemak) nabati 25 – 40% yang terdiri dari asam oleat, asam linoleat, asam eiokosanoat, asam palmitat, asam stearat, asam arakhidat, dan lainnya. Minyak yang diproduksi dari biji kelor bisa juda dijadikan sebagai minyak pelumas. 


Akar Kelor
akar kelorPohon kelor termasuk tanaman yang memiliki akar tunggang dengan perakaran yang cukup rapat dan kuat dan dapat membesar seperti akar lobak. Dengan karakteristik seperti itu, membuat akar tanaman unik ini  bisa difungsikan untuk menahan terjadinya tanah longsor, sebagai media konservasi tanah dan penguat terasiring. 
Akar tanaman ini berwarna putih yang dapat menyimpan air dengan baik pada musim hujan sehingga pada musim kemarau bisa menjadi sumber air bagi tanaman lain di sekitarnya. 
Berdasarkan berbagai penelitian, dapat diketahui bahwa Akar  kelor mengandung glukosit yang dapat menghasilkan rasa yang pedas sehingga bisa dijadikan sebagai saus seperti halnya saus lobak.

 

Klasifikasi Kelor
Kingdom    :  Plantaea
Divisi         :  Spermathophyta
Sub divisi   :  Angiospermae
Kelas          :  Dicotyledon
Ordo           :  Brassicales
Famili         :  Moringaceae
Genus         :  Moringa
Spesies       :  Moringa oleifera

1 komentar:

  1. mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
    BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
    BONUS REFERAL 20% seumur hidup.

    BalasHapus