Selasa, 15 Oktober 2019

Rumput Gajah : Pennisetum Purpereum

Rumput Gajah
Pennisetum Purpereum

Rumput Gajah
Rumput gajah (Pennisetum purpureum) yang juga dikenal sebagai  rumput Napier atau rumput Uganda merupakan salah satu tanaman yang dikembangkan oleh para petani dan peternak di negara kita untuk sumber makanan bagi ternak mereka khususnya sapi dan kambing.  Rumput yang kadang ditanam di pematang sawah ini diperkenalkan di Indonesia pada medio tahun 1962 setelah dibawa dari Afrika. 




Rumput gajah memiliki nama latin Pennisetum purpereum dengan klasifikasi sebagai berikut:
Super divisi :  Spermatophyta ( Menghasilkan biji )
Divisi          :  Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )
Kelas           :  Liliopsida ( Berkeping satu/ monokotil )
Sub kelas     :  Commelinidae
Ordo            :  Poales
Famili          :  Poaceae ( Rumput – rumputan )
Genus          :  Pennisetum
Spesies         : Pennisetum purpureum

Salah satu keunggulan rumput gajah adalah bisa tumbuh di sebagian besar wilayah negara kita, baik itu dataran rendah maupun pegunungan. Hanya saja, rumput ini tidak bisa tumbuh ditanah yang digenangi air, disela-sela tanaman tersebut biasanya dibuatkan parit-parit. 

Rumput yang banyak digemari oleh sapi dan kambing ini dapat tumbuh tegak dan seperti  tanaman tebu, namun cenderung membentuk rumpun. Tiap rumpun biasanya terdiri dari 20-50 batang dengan diameter lebih kurang 2,3 cm. Tinggi batang mencapai 2-3 m, lebar daun 1,25-2,50cm serta panjang 60-90cm. Batangnya beruas-ruas yang dibungkus oleh perisasi daun yang berbulu. Permukaan buluhnya licin serta pada buluh yang masih muda bisanya ditutupi oleh sejenis zat lilin tipis

Bentuk daun pada umumnya panjang menyerupai garis atau pita, memiliki tulang daun dan berbulu. panjang daun bisa mencapai 30- 120 cm dengan lebar kurang dari 30 cm.  Pangkal daunnya lebar, namun semakin ke ujung semakin mengecil dan ujungnya lancip sekali

Bunga tanaman ini bertipe tandan dengan warna keemasan, sedangkan dalam berbentuk biji yang berisi hanya bisa dicapai bila tumbuh pada ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut,
Rumput gajah memiliki akar serabut  yang tumbuh pada buku-buku dari batang yang merayap didalam tanah. Akar yang merayap dan membentuk jalinan dipermukaan tanah dapat menutup tanah sehingga dapat menahan terjadinya erosi.

Kandungan nutrient rumput gajah terdiri atas: bahan kering (BK) 19,9%; protein kasar (PK) 10,2%; lemak kasar (LK) 1,6%; serat kasar (SK) 34,2%; abu 11,7%; dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 42,3%. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli, diketahui bahwa kandungan serat kasar dari rumput gajah terdiri atas selulosa, hemiselulosa dan lignin cukup tinggi yakni 40,85%, sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pulp dan kertas.

Untuk membudidayakan tanaman ini, bisa menggunakan biji, pols maupun steknya. Yang lazim digunakan adalah stek  karena tanaman yang dihasilkan akan lebih cepat tumbuh sehingga memperkecil masa panennya.